Penanaman agama tidak hanya perlu dilakukan saat usia muda saja, namun saat dewasa-pun perlu terus dilakukan agar memiliki pengetahuan keagamaan yang baik. Kebiasaan dapat membentuk akhlak dalam diri seseorang, kebiasaan yang baik tentu dapat mendorong diri seseorang untuk memiliki akhlak yang baik pula. Namun untuk memulai suatu kebiasaan tentu bukanlah hal yang mudah, perlu adanya niat yang tinggi dan juga dorongan dari lingkungan sekitar.
Pedukuhan Tegiri II, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo memiliki kebiasaan yang baik dengan adanya pengajian rutin yang dilakukan di setiap minggunya. Pengajian rutin ini dilakukan di setiap RT secara bergiliran di rumah warga maupun mushola setempat. Biasanya, pengajian dilakukan di setiap malam Rabu, malam Kamis dan juga malam Jum’at. Rangkaian dalam pengajian rutin tidak lupa untuk mendoakan orang-orang atau keluarga tuan rumah yang sudah mendahului mereka, setelah itu berdoa untuk keselamatan dunia dan akhirat, melatunkan Asmaul Husna, serta diakhiri dengan sholawat. Sholawat yang di latunkan-pun bermacam-macam, seperti sholawat Jibril maupun sholawat Nariyah.
Menariknya, agar pengajian rutin bukan menjadi kegiatan yang membosankan, maka warga mengkombinasikan pengajian tersebut dengan arisan. Sebelum pengajian dimulai, biasanya diawali dulu dengan arisan ibu-ibu maupun bapak-bapak. Selain itu karena pengajian sudah menjadi kegiatan rutin Dusun Tegiri II, banyak warga yang sudah hafal dengan Surah Yasin padahal umur mereka sudah tidak muda lagi. Oleh karena itu, kebiasaan ini secara tidak langsung dapat meningkatkan keagamaan dalam diri seseorang.
Rutinitas ini merupakan rutinitas yang baik dan banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Selain dapat meningkatkan keimanan dan membentuk akhlak, rutinitas ini bisa memperkuat tali silaturahmi antar warga di setiap RT nya. Hubungan yang selalu terjalin mampu membuat dusun Tegiri 2 selalu kompak dan jauh dari konflik kemasyarakatan karena warganya saling mengenal satu sama lain. Hal ini sangat baik karena menjauhkan masyarakat dari sikap yang apatis, sehingga kegiatan pengajian rutin perlu di contoh oleh dusun-dusun lainnya.