Kesenian Jathilan, juga dikenal dengan nama kuda lumping, jaran kepang, dan kuda kepang, merupakan seni pertunjukan tradisional Jawa yang menggabungkan gerakan tari dengan aspek magis. Seni ini dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Pagelaran kesenian ini dimulai dengan tari-tarian oleh para penari yang gerakannya sangat dinamis, diiringi oleh musik gamelan yang sederhana.
Padukuhan Sremo Lor memiliki kegiatan rutin setiap malam Sabtu dan malam Rabu berupa latihan kesenian Jathilan dan Karawitan. Kegiatan ini dilaksanakan di Joglo Sremo Lor dari pukul 19.30 sampai dengan 23.00 WIB.
Kegiatan jathilan sendiri memiliki tujuan untuk melestarikan kesenian tradisional, memperkuat kehidupan masyarakat melalui fungsi sosial, dan bagian dari sarana hiburan masyarakat Padukuhan Sremo Lor. Selain itu, jathilan juga berperan sebagai wadah bagi generasi penerus untuk menunjukkan kemampuan di bidang seni, serta sebagai upaya pelestarian kesenian tradisional. Jadi, jathilan tidak hanya sebagai sarana hiburan masyarakat, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur yang merupakan nilai kehidupan masyarakatnya.
Selama berlangsungnya kegiatan kesenian tersebut, mahasiswa KKN UMY selain menikmati acara juga dapat ikut belajar memainkan alat musik gamelan yang dipandu oleh warga Padukuhan Sremo Lor.
Dari kegiatan ini warga Padukuhan Sremo Lor dapat saling bercengkrama dan mempererat tali silaturahmi serta mengisi waktu luang di malam hari. Harapannya kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif serta terus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang demi kelestarian kebudayaan di Indonesia.