Mengasah Kreatifitas Anak melalui FUN ECOPRINT bersama KKN 025 UMY di SD N Jeruk Clapar 1

Kulon Progo, 25 Januari 2024- KKN 025 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar kegiatan Fun Ecoprint untuk mengasah kreatifitas Murid-murid Sd N Jeruk, Murid-murid yang mengikuti kegiatan ini dimulai dari kelas 1 sampai 3 Sd.

Kegiatan Fun Ecoprint ini merupakan metode percetakan alami yang dilakukan menggunakan daun yang bisa mengeluarkan warna, daun yang digunakan bisa berupa jenis daun apapun dan media yang digunakan sebagai alas adalah kertas buku gambar. Murid-murid didampingi oleh kakak-kakak KKN untuk mencari daun di sekitar halaman sekolah.

Murid-murid diberi kebebasan memilih dan memilah daun atau bunga yang akan digunakan sesuai pola apa yang diinginkan pada kertas mereka. Daun yang digunakan seperti daun singkong, daun pepaya, daun jarak, daun mengkudu, dan masih banyak yang lainnya. 

Fitur utama pencetakan ramah lingkungan meliputi:

1. Alami dan Dapat Terurai Secara Hayati: Ecoprinting mengandalkan bahan nabati yang terbarukan dan dapat terurai secara hayati. Berbeda dengan pewarna sintetis yang seringkali mengandung bahan kimia berbahaya, ecoprinting menggunakan pigmen bawaan yang terdapat pada tumbuhan, sehingga meminimalkan jejak ekologis dari proses pencetakan.

2. Penggunaan Bahan Kimia Minimal: Pencetakan tekstil tradisional sering kali melibatkan penggunaan bahan kimia dan pewarna sintetis yang dapat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Ecoprinting secara signifikan mengurangi kebutuhan bahan kimia tersebut, menjadikannya pilihan yang lebih aman dan berkelanjutan.

3. Konservasi Air: Tidak seperti beberapa metode pencetakan konvensional yang memerlukan penggunaan air dalam jumlah besar, pencetakan ramah lingkungan relatif hemat air. Prosesnya umumnya melibatkan uap atau perebusan, sehingga meminimalkan konsumsi air dibandingkan teknik pewarnaan lainnya.

4. Variasi Artistik: Salah satu aspek unik dari ecoprinting adalah hasil yang tidak dapat diprediksi dan bervariasi. Warna dan pola spesifik yang diperoleh bergantung pada faktor-faktor seperti jenis bahan tanaman yang digunakan, kain, dan metode pengaplikasiannya. Variasi artistik ini menambah unsur individualitas pada setiap karya.

5. Sumber Daya Lokal: Ecoprinting mendorong penggunaan bahan tanaman yang bersumber secara lokal, mendukung praktik berkelanjutan dan komunitas lokal. Dengan memanfaatkan tanaman yang melimpah di wilayah tertentu, ecoprinting mengurangi kebutuhan transportasi dan semakin menurunkan dampak terhadap lingkungan.

6. Keterlibatan Pendidikan dan Komunitas: Ecoprinting memberikan peluang untuk keterlibatan pendidikan dan komunitas. Lokakarya dan acara yang berfokus pada ecoprinting dapat meningkatkan kesadaran tentang praktik berkelanjutan dan memberdayakan individu untuk menciptakan tekstil ramah lingkungan mereka sendiri.

murid-murid yang mengikuti kegiatan ini merasa senang sekaligus menambah pengetahuan mereka bahwa ternyata daun bisa mengeluarkan warna.